12 Maret 2015

Tikungan Kalimenur : Spot berburu foto Kereta Api

 Hai hai, setelah  lama sekali tidak posting artikel baru, akhirnya terbit juga postingan ini,


Postingan kali ini akan lebih spesifik ke suatu tempat nan indah yang menawarkan liukan-liukan khas kereta api Indonesia. Tempat itu adalah Kalimenur. Kalimenur adalah sebuah desa yang terletak di Kecamatan  Senotolo, Kabupaten Kulonprogo, dan merupakan bagian dari Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta yang baru saja merilis slogan baru "Jogja Istimewa".

Kembali ke Topik,,
Desa Kalimenur ini dilintasi oleh rel kereta api lintas utama selatan. Hal spesialnya adalah rel kereta api di kalimenur ini berupa tikungan dengan radius yang cukup lebar dihiasi oleh jembatan dan dilatarbelakangi dengan pepohonan dan rerumputan hijau. Tikungan + Kereta Api + Jembatan + Hijau + double track pula haha. Saya yakin, para tukang tikung akan suka sekali postingan ini *eh..eh,

Untuk mencapai tempat ini cukup gampang jika kamu semua punya motor atau mobil, Dari kota Jogjakarta cukup melintas ke arah Wates melalui Jalan Raya Wates. Jarak tempuh kurang lebih 30 km. Ancer-ancernya adalah setelah melewati pasar baru Sentolo, kira-kira lurus lagi 1 km sampai menemui rambu jembatan. Persis sebelum jembatan tersebut ada gang di sebelah kanan, dan taraaa... itulah gang menuju tikungan kalimenur. Gang tersebut bukanlah jalan aspal, melainkan hanya jalur makadam (jalan dari batu-batu dan pasir yang disusun hingga padat). Bagi yang tidak punya motor atau mobil, ya nebeng saja ya, atau pinjam motor teman, atau nyewa motor aja. Jogjakarta punya segudang tempat persewaan rental motor dan mobil.

22 Februari 2015 kemaren adalah waktu saat saya hunting foto disini untuk pertama kalinya. Jam 7 pas berangkat dari Pogung sampai di kalimenur jam 7.45, itupun sudah termasuk pake acara nyasar dan kebablasan. Seperempat jam saya duduk di tepian rel, disambutlah saya dengan kereta api Logawa menuju Purwokerto.

   Tampak KA logawa menuju Jember

Setelah logawa, muncullah KA Taksaka menuju Ibu Kota Jakarta. Saat itu jam kamera menunjukkan angka 8.22 pagi. Uniknya KA Taksaka ini membawa satu kereta Wisata Imperial. WoW!!!

KA Taksaka menuju Jakarta

Delapan menit berselang setelah lewatnya Taksaka, muncul Lodaya Pagi menuju Bandung. Sayangnya momen itu tidak saya abadikan dengan kamera. si Lodaya saya biarkan lewat begitu saja, tetapi saya rekam di video hehe..

Lalu dan lalu, untuk menunggu lewatnya kereta berikutnya yaitu Fajar Utama Yogya memakan waktu cukup lama. Sejam menunggu, akhirnya pas pukul 09.15 kereta ini lewat. berikut adalah penampakannya:


KA Fajar Utama Yogya

Lewatnya si Fajar Utama ini menandai berakhirnya perburuan foto. Sebagai info, di sekitar tikungan kalimenur ini tidak ada tempat yang rimbun untuk berteduh, sekedar saran dari saya yaitu membawa jaket atau air minum yang banyak karena sinar matahari di pagi hari cukup terik bila cuaca cerah.

Jadi sekian postingan kali ini, semoga bermanfaat :D


30 Juni 2014

Kebasen +16 m

Halooo, postingan kali ini adalah foto-foto Stasiun Kebasennnn!!!!

Stasiun kecil yang asri ini terletak di Kabupaten Banyumas dan dekat dengan terowongan Kebasen.

Berikut inilah foto-foto nya,



15 Januari 2014

Malang +444m


Hoy...Hey..Ho...

Hallo rek, akhirnya nge-posting lagi. Well, kali post ane sesuai ama judul ane yaitu Malangggg.... mungkin lebih tepatnya Stasiun Malang karena di sini ane bakal menginfokan seputar kegiatan langsir-melangsir di stasiun Malang dari jam 8 kurang seperempat pagi sampai jam sembilan pagi. (Gampangnya se gini 07.45-09.00) hehe.

Oke, jadi kebetulan 8 Januari 2014 kemaren, ane ada di Malang dan kebetulan lagi di stasiunnya. sebenarnya se waktu itu cuma mau beli tiket balik ke Surabaya. Cuma naluri dan insting "Sepur" ku membawaku untuk hunting sesuatu yang "precious" mennn. Apa tuhh yang "precious"???, liat aja langsung ke bagian bawah dari postingan ini, jadi gak usah capek-capek baca seluruh postingan ini. Upss.

Anyway, kalau masih mau baca dari awal sampai akhir post--> Itulah pembaca yang Hebat--> Jempolan

Oke, jadi pada edisi kali ini, ane ditemani lagi oleh sepupu ane yaitu Arif (baca edisi: Behind the Scene Terowongan Dwi Bakti Karya).

Dan kali ini sepupu ane tersebut berperan besar dalam perburuan kali ini karena doi the best lah pokoknya. Setelah ane dapat tiket, Arif langsung menunjukkan ane ke suatu tempat dimana orang-orang bisa masuk Emplasemen Stasiun Malang tanpa harus lewat stasiun. Tempatnya persis di Utara Stasiun Malang, yaa kira-kira ada 300 meteran lah.

Setelah berhasil masuk ke emplasemen stasiun, jepret-jepret foto pun dimulai bro,,
nih foto emplasemen malang:



Sayangnya pada saat masuk, rangkaian KA Malioboro sudah dilangsir ke jalur utama untuk persiapan berangkat ke Jogja, jadi kami miss Langsiran yang Pertama. Tapi tak apa, selanjutnya Arif mengajak ane ke suatu tempat yang kira-kira hanya 20 meter sebelah Timur dari posisi spotting foto di atas. Dan tararara, ternyata itu adalah tempat harta karun yang "precious" itu brooo,

Well apakah itu? nanti ya, sabar.
Apa ya kira-kira? Ntar dong SABARRRR. eh sorry, maksud ane harap sabar dulu ya.

Kelamaan di tempat harta karun membuat kami hampir melewatkan langsiran yang kedua yaitu langsiran KA Matarmaja. fiyuuuh hampir saja.
Kamera HP pun berhasil untuk mengabadikan momen ini (maaf di sudut kiri keliatan jari-jari ane)



Setelah KA Matarmaja selesai dilangsir, dari arah utara langsung terdengar deru KA akan masuk. Ternyata benar, ada KA Penataran dari Surabaya menuju Blitar bersiap masuk Stasiun Malang. Berikut penampakannya:


GILAAAAA!!! gagah sekali ya.hahaha

Nah kegiatan langsiran berikutnya adalah KA Majapahit relasi Malang-Jakarta Pasar Senen


Wah mantap ya, Oya sekedar info entah kenapa kami tidak menjumpai proses pelangsiran KA Malabar (relasi Malang-Bandung). Entah Malabar-nya sudah dilangsir sebelumnya atau memang tidak dilangsir.

Setelah selesai proses Pelangsiran Rangkaian KA Majapahit, kini telah tiba saat yang ditunggu yaitu pengoperasian "Harta Karun" yang precious itu bro. Well something precious yang ane maksud adalah ini brooo...

TURNTABLE

Berita baiknya, ane dan sepupu ane berkesempatan langsung untuk melihat secara langsung pengoperasian Turntable ini langsung dengan mekaniknya dan lagi-lagi langsung di tempat. Pokoknya serba LANGSUNG deh alias LIVE. hehehe mantap deh pokoknya. Eitss, bentar-bentar, mungkin temen-temen ada yang bingung ya sebenarnya apa sih benda ini? fungsinya buat apa ya? cara kerjanya gimana ya? Well, kalo dijelaskan bisa panjang banget seperti kertas folio bolak-balik, jadi ane jelasinnya pakai gambar aja ya

Jadi, TURNTABLE ini bisa membuat lokomotif yang semula masuk dengan posisi ini:

Terus pada saat keluar, posisinya bisa jadi seperti ini dehhh:

Well jadi apa coba yang ada di benak temen-temen?
apa? tembak..tembak..tembak? heee ini lagi ngomongin kereta bukan cewek,
jadi apa? Yap Tepat sekali, Exactly, yap Pemutar. jadi alat ini dipakai untuk memutar arah lokomotif biar yang semula hadap depan menjadi hadap belakang dan sebaliknya. (susah nih kalo ngomong masalah arah, orientasi dan persepsi). Yang jelas, kalau teman-teman masih gak kebayang prosesnya gimana silahkan lihat video berikut ya, yang ane videoin langsung di tempat.

http://www.youtube.com/watch?v=h5rOCF7P0EE

Oke mungkin cukup sekian nih postingan kali ini, Makasih banyak yang udah baca :D
seperti biasa Salam KA



8 Oktober 2013

Berburu Kereta Api Purwokerto Notog - Kebasen

      Hey Sob!!. 
      Sik urip ta?!! hehe

Nah sob, sesuai judul postingan di atas, kali ini ane mau share informasi nih seputar perjalanan super duper seru ane hunting kereta api di Purwokerto sooobbb...

Nah sebelumnya ada yang belum tahu Purwokerto?? Gimana tahu gak? ta'hitung mundur ya,
3
2
1
tet tot!!!

Oke sip. Kalau Sob-Sob belum tahu, bakalan ane kasih tahu dulu.

eh maaf bercanda hehe

   Jadi, Purwokerto adalah sebuah kota di Provinsi Jawa Tengah yang berada di kaki Gunung Slamet. Kota ini merupakan Ibu Kota Kabupaten Banyumas. Menilik dari tinjauan geografis, Kabupaten Banyumas ini dikelilingi oleh Kabupaten Cilacap di sebelah Selatan dan Barat, Kabupaten Purbalingga di sebelah Timur dan Kabupaten Brebes di sebelah Utara.

Mungkin cukup sekian tinjauan dari aspek geografisnya. Lebih lengkapnya silahkan tanya mbah google atau Mas Wiki.

      Kembali lagi ke topik. Objek hunting kali ini adalah terowongan Notog dan terowongan Kebasen. Nah, untuk mencapai kedua tempat tersebut ane harus ke Purwokerto dahulu. Singkat cerita, pada tanggal 26 September 2013 ane menumpang kereta api Progo relasi Pasar Senen - Jogjakarta yang berangkat pukul 22.00. 
Oya, pada trekking kali ini ane ditemani teman ane yaitu Komagi (Agi).

Perjalanan naik Progo cukup menghipnotis sob. Sesaat setelah melewati Jatinegara, ane sudah mulai tidur ayam. Bahkan saat ane tersadar kembali, posisi kereta sudah sampai di Cirebon Prujakan dengan jam menunjukkan angka 1.30. 

Setelah berhenti cukup lama, kereta kembali berangkat. Sekitar pukul 03.45 pagi tanggal 27 September 2013, kami sampai di Stasiun Purwokerto. Setelah turun dari kereta, kami pun bertekad untuk menunggu matahari terbit sembari sholat subuh di Musholla Stasiun.  

Saat matahari telah terbit, 
Gilaaaaaa!!!, 
muncul sebuah pemandangan bagus sobbb saat kita memandang ke arah utara dari peron stasiun, ini nih..
emplasemen stasiun ber-background Gunung Slamet

Setelah keluar dari stasiun dan dapat sarapan pengganjal perut berupa serabi, ane dan agi harus mencari cara untuk menuju Notog. Berdasarkan tanya jawab dengan penduduk lokal,  rute untuk ke Notog adalah sebagai berikut:

Naik Angkot ke Selatan dari Sawangan ---> Turun di perempatan Besar ----> Naik mini bus (besarnya kayak Kopaja/Metromini) arah Cilacap via Notog ----> Turun di Tugu Notog.

Sesampainya di Notog, ane langsung berlari menuju rel yang letaknya di sebelah Barat jalan raya. Setelah menemukan rel, diperlukan jalan lagi sejauh 800 meter ke arah Selatan disertai menyeberangi kali pula untuk mencapai Terowongan Notog. Setelah 10 menit jalan akhirnya sampailah kita di terowongan Notog.

Eng..Ing..Eng...
Terowongan Notog
Nah, di terowongan notog ini kami mengetem selama sejam untuk menunggu lewatnya KA Sawunggalih sekitar pukul 08.30. Akan tetapi tak dinyana sob.. pada pukul 08.10 tiba-tiba sudah ada kereta lewat yaitu KA Ketel dari Maos menuju Purwoerto. Ini dia hasil jepretannya:
Hanya saja yang disayangkan adalah KA Sawunggalihnya tidak terpotret dengan baik tidak bisa ditampilkan, hehe

Nah, setelah selesai di Notog, kami melanjutkan kembali perjalanan menuju Kebasen. Untuk menuju Kebasen, kita menumpang bis yang sama yaitu bis menuju Cilacap, dan turunnya di Bendung Gerak Serayu. 

Sobbb!!! Soobb!!!,..
jika kalian seorang pecinta pemandangan-pemandangan yang menyejukkan hati maka kalian wajib kesini, yaitu ke Tepian Sungai Serayu di Petak Notog - Rawalo. Pemandangannya itu lho, bener-bener mantep. Bayangkan aja ya, sungai yang biru, awan putih, langit biru, bukit hijau berhias pohon-pohon pinus berbaur menjadi satu dalam satu frame mata kita..

Sooobbb!!! Mantep abis soobb!!..
Setelah menyebarangi bendungan Gerak Serayu, jarak kami tinggal 800 meter lagi menuju Terowongan Kebasen. Dan benar saja, setelah menyeberangi bendungan dan sedikit berjalan menuju arah selatan, mulut Terowongan Kebasen sudah dapat terlihat.

Terowongan Kebasen adalah terowongan yang unik. Selain panjangnya yang hanya 80 meter, terowongan ini dilalui oleh jalan raya Purwokerto - Kebasen - Sampang di bagian atasnya seperti yang terlihat di foto atas.

Di terwongan ini, ane pun ngespot untuk menunggu dua kereta yang lewat yaitu Fajar Utama Jogja tujuan Jakarta dan Bogowonto tujuan Jakarta juga. 
Tepat pukul 09.30, kereta Fajar Utama Jogja pun melintas.

30 menit setelah Fajar Utama, sebenarnya ada KA Bogowonto yang melintas. Hanya saja tidak terpotret dengan apik. Jadinya ya hasilnya g bagus untuk ditampilin :( 

Rencana semula, ane pingin mencegat KA Kutojaya Utara di Jembatan Kali Serayu. Akan tetapi, karena permasalahan dengan perut akhirnya kami pun memutuskan pacar kami masing-masing. Eh,.. salah :D, maksudnya memutuskan untuk jalan ke Kebasen untuk mencari masjid.hehe

nah!!, saat otw ke Kebasen, tiba-tiba insting KA ane aktif. (sebenernya kedengaran ada bunyi pintu perlintasan nutup se.hehe). Langsung ane siapin kamera dan JBRET!!..



Setelah selesai dengan urusan perut dan sholat jum'at, ane lanjutin huntingnya. Kali ini spot yang dipilih adalah Stasiun Kebasen karena dekat dari masjid tempat kami istirahat tadi. Ini nih hasil iseng-iseng potret di lingkungan Stasiun Kebasen..



Dan terakhir adalah saat pukul 14.00, PPKA setempat mengatakan bahwa KA Argo Dwipangga tujuan Solo Balapan akan melintas langsung.
Tak banyak bicara, langsung ane ngetem di suatu spot panas-panasan, dan hasilnya, 
Tatatara!!

Melintasnya KA Argo Dwipangga tadi menandakan perburuan kereta edisi purwokerto telah usai. Ane dan Agi pun langsung naik bis lagi balik ke Purwokerto. Sebenernya se, kereta kami untuk balik depok masih lama se, masih jam 11 malem. Cuman ya, kami juga mau kulineran di Purwokerto.. Kulineeeer Soobb!! :D

1. Ada Sroto Jalan Bank yang terkenal enak yang sudah menunggu untuk diicipi
2. Ada mendoan
3. Coklat Inyong. Soklat yang katanya se khas Banyumas.hehehe

Sekedar tips aja se, paling enak dalam melakukan trekking sampai notog dan kebasen ini ada sepeda motor yang menemani. Jadi kalo sob-sob punya temen anak purwokerto atau temen yang kuliah di UNSOED sangat direkomendasikan untuk pinjem motornya. Cuma bagi sob-sob yang hobby jalan, gpp deh melakukan seperti yang udah ane lakukan. 50% Jalan kaki dan 50% nge-Bis hehehe

Oke Sobbb, 
thanks udah sempetin baca post ini, tunggu post berikutnya..

Wassalamualaykum

Hidup Mblusukan Kereta Api ;D








    

21 September 2013

Jogjakarta dan Spot-Spot Tersembunyinya

Jogjakarta adalah kota yang mantap sekali.

Muuuaaaantep!!!!!!

Sebagai suatu daerah yang istimewa, Jogja memanglah istimewa. Bagaimana tidak, banyak tempat-tempat menarik nan apik di jogja dan tidak biasa.

Spot asik pertama adalah taman sari.
Taman sari adalah istana air yang dibangun pada masa sultan Hamengkubuwono 1. Konon katanya, istana ini merupakan bangunan utama kraton jogja sebelum akhirnya diserang pasukan inggris dan pindah ke bangunan kraton sekarang. Yang menarik dari tempat ini adalah kombinasi warnanya yang bagus dan desain nya yang artistik. Lorong-lorong bawah tanahnya menjadi nilai tambah keeksentrikan tempat ini.
ni nih,, bukti dari permainan komposisi warna yang menyejukkan mata. Hehe

Spot selanjutnya adalah,...
coba tebak ya...


Yak spot selanjutnya adalah candi plaosan lor. Secara geografis, sebenarnya candi ini masuk wilayah kabupaten Klaten. Namun, karena hanya 5 menit dari batas propinsi DIY ya anggap saja masih jogja banget. Yak, candi ini belum seutuhnya dipugar. Masih ada stupa dan bangunan candi yang masih berupa puing-puing. TAPI, itu justru DAYA TARIKNYA. Kita jadi merasakan atmosfir saat candi ini masih dibangun. Bak berada di masa lampau.
Cek imajinya nih
Bagaimana?? tokcer kan ya hehe

Nah spot selanjutnya adalah...

Masih seputar bangunan historikal abad percandian juga yaitu candi SAMBISARI. hal yang membuat candi ini lebih dari candi yang lain adalah candi ini terletak di bawah tanah. Jadi akibat abu dari gunung merapi (kayaknya) candi ini terkubur kira-kira sedalam 5-8 meter. Sekarang pun letak candi masih berada pada posisi yang lebih rendah daripada persawahan dan pemukiman warga sekitar. Berikut nih imajinya
Nah gimana, mantap-mantap kan ya.
Sebenernya masih banyak lagi lhooo spot-spot apik di skitaran kota yang dulunya sebuah hutan bernama alas mentaok ini. Hanya saja, tunggu di part 2 nya yaaaa.hehehehe

Selamat membaca. Hidup pariwisata indonesia.. :D

6 Agustus 2013

Behind The Scene: Terowongan Dwi Bakti Karya


Yak, Postingan ane kali ini akan membahas behind the scene dari pembuatan posting ane yang sebelumnya sob. yaitu --> terowongan dwi bakti karya

Jadi disini, ane mau ngeshare mengenai perjalanan ane kemaren waktu trekking ke terowongan berikut lokasi-lokasi yang ane singgahi.hehe

Jadi alkisah dimulai pada tanggal 30 Juli 2013. Tepatnya jam 8 kurang seperempat ane memasuki stasiun kota Malang untuk menumpang kereta api penataran menuju sumberpucung. Waktu masuk stasiun kereta penatarannya se belum dateng, cuman udah ada KA Malioboro tujuan jogja yang siap berangkat. (sayangnya g sempet motret.hehe).

Oya tiket kereta penataran ini cuma 4000 bro untuk sampai Sumberpucung dan Blitar, muraaah buanget yo hehe, tapi mulai 1 september katanya bakalan naik tiketnya :(
Oya btw,
trekking kali ini ane g sendirian, ane ditemenin ama sepupu ane bro namanya Arif. (Salam kenal :D)

Nah, balik ke topik, sesaat sebelum KA Malioboro berangkat, KA penataran yang akan ane tumpangin datang. Namun disaat yg sama ada KA Malabar dari Bandung yg dateng. jadi ya disempetkan dulu untuk motret. ini nih penampakannya KA Malabar....
 Gambar

Nah, pukul 8.30 kereta penatarannya berangkat. Perjalanan ke Sumberpucung dari Malang plus-minus 1 jam. Tepat jam setengah 10-an ane sampai di stasiun Sumberpucung. Stasiune kecil euy.. ini nih penampakan kereta ane pas di sumberpucung.
Gambar

Perjalanan ke Terowongan Lahor (Terowongan Dwi Bakti Karya) ta'tempuh dengan jalan kaki. Capek se cuma alhamdulillah g mokel.hehe
Karna kami railfans nih jadi sepanjang jalan kaki kami sempetin iseng2 motret. Sampai suatu ketika sinyal masuk stasiun membuka pertanda kereta mau dateng. Kami pun siap-siap cari posisi untuk motret. Dan ternyata yang lewat adalah... tetereret..eng,,ing,,eng,,,... Lha kok -_-


Ternyata yang lewat sejenis kereta MTT gitu. CMIIW. versi yang mini pula haha
nah ditengah asiknya perjalanan, kira2 setelah 30 menit jalan, kami dialihkan oleh suatu pemandangan nan apik. hayo apa ya?? penasaran?? yak inilah penampakannya:
Gambar


 Yak foto di atas tak lain dan tak bukan adalah wajah danau/waduk karangkates dari pinggir rel kereta api. Akhirnya pun kami mblusuk memotong pematang lahan untuk menuju tepi waduk untuk mengabadikan pemandangan yang bagus ini. :D


Gambar

Gambar

Setelah itu ane dan sepupu ane lanjut mlaku lagi. Nah sebenernya sasaran perburuan kali ini adalah memotret 3 kereta api di terowongan dwi bakti karya yaitu: KA Penataran arah Malang, KA Penataran arah Blitar, dan KA Malabar. Namun sasaran pertama kami yaitu Penataran arah Malang gagal kami foto di terowongan.zzzz
Gara-gara kelamaan di Karangkates, pas pukul 10.45 kami sudah ketemu papasan keretanya dan bukan di terowongan .. yaaa tidaaaak. tapi untungnya masih sempet motret. nih bentuknya ->
Gambar


Akhirnya 30 menit kemudian kami sampai di terowongan dwi Bakti Karya sisi Timur. Disitu kami istirahat bentar dan lanjut jalan ke pintu terowongan yang sisi Barat. Di sisi Barat ini kami nunggu sasaran kedua kami yaitu KA Penataran arah Blitar. Tidak butuh waktu lama, kira-kira jam 11.20 terdengar semboyan 35 (klakson kereta). kami pun mulai nge-spot posisi, dan tatatara sang ular pun keluar dari sarangnya :)
Gambar

Gambar

Nahhh, karena sasaran ketiga kami baru berangkat jam 12.45 dari Malang, kami putuskan untuk ngaso-ngaso bentar di musholla terdekat.
Tiduur dulu..

Bangun-bangun jam udah menunjuk pukul 1. Jam 1.15 kembali k spot terowongan untuk menanti KA Malabar dan foto iseng-iseng.

Jam 13.40 semboyan 35 terdengar dari dalam terowongan. Kami pun mulai men-spot lagi. kali ini di posisi yang berbeda. Dan Taraaaa... dengan lokomotif yang beda, Kereta pun muncul,


Gambar

Gambar 

Gambar




hilangnya KA Malabar dari pandangan, menandakan kami harus pulang. Akhirnya kami pun jalan lagi (LAGI!!) ke stasiun Sumberpucung tentunya sambil menahan nafsu untuk MOKEL haha. Haus banget broo. Nah sesampainya di stasiun Sumberpucung, kami pun balik lagi ke Malang naik Penataran lagi.

Jadi bagi yang mau trekking ke terowongan Dwi Bakti Karya sebenarnya bisa milih mau pakai cara yg kami lakukan atau naik kendaraan probadi. Tapi sedikit saran dari ane, kalau pas puasa mending jangan pilih jalan kaki deh. Capek. Memang puas se tapi Cuuuapek dan Hausssnya itu lho, Gak nahan.hehehe

Nah sekian dulu ya bro.. Salam Mblusukan :D
Wassalamualaykum



Gambar


   

5 Agustus 2013

Terowongan Dwi Bakti Karya

Indonesia memliki jalur perkeretaapian yang eksotis. Hal ini disebabkan oleh kontur dan kondisi geografis dari negeri ini. Tidak heran jika kita menemukan jembatan-jembatan kereta yang indah dan terowongan-terowongan kereta yang cukup panjang di Indonesia. Perlu diketahui, total ada 19 terowongan kereta di Indonesia dengan panjang yang bervariasi mulai dari 100 m - 1200 m.(1) Namun, beberapa diantaranya sudah tidak dipakai lagi karena jalur keretanya sudah dinonaktifkan. yaaahh sayaaang banget yaaa. :(

Bersama dengan terowongan Eka Bakti Karya, terowongan Dwi Bakti Karya merupakan terowongan kereta api yang dibangun pasca Indonesia merdeka yaitu pada tahun 1969. Hal ini membuktikan bahwa Insinyur Indonesia sebenarnya hebat-hebat dan kompeten :D

kembali ke topik-->  Terowongan Dwi Bakti Karya terletak di Kabupaten Malang kira-kira 3-4 km dari kota Kecamatan Sumberpucung. Terowongan ini dibuat sebagai bentuk konsekuensi dari relokasi jalur KA Malang-Blitar ke rute baru yang berbukit karena rute lamanya terendam proyek pembangunan waduk Karangkates yang sekarang dikenal sebagai Bendungan Ir.Sutami. Begitu sob...

Nah, itu tadi sekilas sejarah pembangunan terowongannya. (cukup buat ngantuk jg ya.hehe)
Berikut adalah penampakan terowongan sepanjang 400 m ini:

ImageImage
ImageImage

Sebenarnya tidak jauh dari Terowongan Dwi Bakti Karya ada terowongan Eka Bakti Karya. namun karena terbatas waktu jadi belum sempat untuk mengecek TKP gan.hehe

Oya, lokasi terowongan ini cukup bagus untuk motret kereta api yang lewat. Jadi sangat direkomendasikan lah untuk tempat fotografi gitu. (lihat saja foto-foto di atas.hehe)

Nah, untuk mencapai lokasi tidak susah. Dari Sby dan Malang, sobat (masbro) bisa mencapai lokasi dengan naik kereta api Penataran lalu turun stasiun Sumberpucung. Kalau sobat-sobat dari Kediri, Blitar, dan Tulungagung, tinggal naik kereta Dhoho dan turun Stasiun Sumberpucung juga. Setelah itu, sobat-sobat bisa milih mau jalan kaki menyusuri rel sepanjang 3-4 km atau naik kendaraan umum tujuan lahor lalu turun pas sebelum masuk pintu gerbang bendungan lahor lalu jalan dikit ke arah kiri sobat (arah timur kurang lebih 200-300 meteran lah). Kalau naik kendaraan pribadi ya monggo dan malah lebih gampang karena tinggal menuju bendungan lahor saja dan parkirkan kendaraan di situ.

Silahkan mencoba bro, Semoga bermanfaat :D

note: Oya kalo pas bulan puasa sangat tidak disarankan untuk pilihan yang jalan kaki, Puuuaaanaaas bro jalan menuju TKP.nya

Sumber referensi: (1) Majalah KA Edisi 32: 6-32, Maret 2009
Sumber gambar: Dokumentasi Pribadi